Skip to content
Home » 7 Kolaborasi Hidup Sehat dan Teknologi Untuk Melawan Penyakit Jantung

7 Kolaborasi Hidup Sehat dan Teknologi Untuk Melawan Penyakit Jantung

  • by

Sehat adalah harta yang paling berharga. Kesehatan adalah kewajiban, dan jangan pernah menganggap kesehatan sebagai beban. Pola hidup tidak sehat bisa menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit jantung dan kardiovaskular adalah pembunuh nomor 1 di dunia yang dapat mengenai semua umur dan semua kelompok populasi.

Menurut Yayasan Jantung Indonesia, penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada dan penyakit jantung rematik. Menurut WHO, sebesar 31% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Lebih detailnya, sebesar 7,4 juta karena jantung koroner.

Sakit jantung

Penyakit jantung merupakan penyakit yang sering ditemui di Indonesia. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mencatat 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung. Penyebab tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung karena pola hidup masyarakat Indonesia yang masih jauh dari pola hidup sehat.

Riset dari Riskesdas mencatatkan perilaku pola hidup tidak sehat masyarakat Indonesia. Tercatat 5 dari 100 orang di Indonesia (4,8%) mengonsumsi gula lebih dari 50 g per hari. 53 dari 100 orang Indonesia (52,7%) mengonsumsi garam lebih dari 2.000 mg per hari. 27 dari 100 orang Indonesia (26,5%) mengonsumsi lemak lebih dari 67 g/hari. 94 dari 100 orang Indonesia (93,5%) kurang mengonsumsi buah dan sayur. Hal tersebut menunjukkan pola makan dan gizi masyarakat Indonesia yang kurang sehat.

Kebiasaan hidup juga berpengaruh terhadap kesehatan. Riset dari Riskesdas mencatatkan 36 dari 100 orang Indonesia (36,3%) usia >15 tahun merokok. 26 dari 100 orang Indonesia (26,1%) kurang melakukan aktifitas fisik. 15 dari 100 orang Indonesia (15,4%) mengalami obesitas. 26 dari 100 orang Indonesia (25,8%) menderita hipertensi. Hal diatas menunjukkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang kurang sehat.

pola makan tidak sehat

Kebiasaan tidak menjaga asupan nutrisi dan kurangnya aktivitas fisik merupakan cikal bakal penyakit jantung. Nutrisi penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan efeknya baik untuk kesehatan jantung. Mengutip dari WHO, resiko penyakit jantung dapat diminimalisir dengan cara mengkonsumsi minimal 400 g (5 porsi) dari buah-buahan dan sayuran sehat, dan membantu memastikan asupan harian yang cukup serat makanan. Konsumsi sayur dan buah terutama sayur yang berdaun hijau, jeruk, yang mengandung beta karoten dan vitamin C yang tinggi akan menurunkan resiko penyakit jantung. Menurut Dr. Christopher Kobylecki, asupan buah dan sayuran yang tinggi vitamin C menurunkan resiko penyakit jantung iskemik.

Konsumsi buah dan sayur dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Sayur dan buah yang tepat baik untuk membantu tekanan darah dan menjaga kolesterol. Berikut sayur dan buah yang baik dikonsumsi untuk kesehatan jantung:

  1. Sayur Kale

Sayur kale mengandung nitrat. Mengutip halodoc, nitrat berfungsi untuk meningkatkan aliran darah. Oksida nitrat dapat melebarkan pembuluh darah dan membuka arteri. Lebih banyak darah kaya oksigen yang bergerak melalui pembuluh menuju otot jantung, tekanan darah menurun, dan jantung tidak perlu bekerja keras untuk memompa.

  1. Brokoli

Brokoli dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan serangan jantung. Menurut anlene.com, Brokoli mengandung sulforaphane dan antioksidan yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sayur ini juga mengandung banyak serat yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol jahat.

  1. Bayam

Menurut halodoc, satu porsi bayam mengandung kalium lebih banyak dari buah pisang. Kandungan kalium yang terdapat pada bayam membantu untuk meredakan stres pada dinding pembuluh darah.

  1. Tomat

Tomat mengandung lycopene yang berguna untuk menurunkan kolesterol jahat dari aliran darah. Tomat juga kaya akan serat yang dapat menghilangkan penyumbatan pada arteri. Dalam buku yang berjudul Lycopene and Heart Health. Molecular Nutrition & Food Research mengatakan, adanya antiinflamasi dan antioksidan dari lycopene dalam tomat, menyebabkan mengkonsumsi tomat beserta olahannya dapat melindungi jantung. Kandungan lycopene dalam tomat ditunjukkan dari warna merah pada tomat.  Semakin merah warna tomat semakin banyak kandugan lycopene dalam tomat.

  1. Pisang

Pisang mengandung vitamin C, vitamin B6, dan kalium. Menurut alodokter, kalium merupakan mineral yang memiliki manfaat untuk menurunkan tekanan darah dan melemaskan dinding pembuluh darah. Buah pisang juga memiliki kandungan garam atau natrium yang rendah. Kombinasi natrium rendah dan kalium tinggi ini dapat membantu mengendalikan tekanan darah agar tetap stabil.

  1. Delima

Delima memiliki kandungan polifenol, flavonoid, tannin, kalium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin C. Buah delima dapat menurunkan kadar lipid dan tekanan darah tinggi serta mencegah inflamasi pada sel endotel. Menurut Dr. Christopher Kobyleck, ekstrak kulit buah delima memiliki kemampuan menurunkan efek cardiodepressent dimana menurunkan tekanan pada jantung. Ekstrak kulit delima juga dapat meningkatkan enzim yang mendukung metabolisme jantung.

  1. Apel

Buah apel mampu menurunkan resiko kematian pada penderita penyakit jantung. Apel mengandung flavonoid yang disebut Quacetin. Mengutip dari buku Aneka Resep Sehat dan Lezat untuk Jus Panjang Umur, Quacetin ini memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang akan menurunkan kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) dalam pembuluh darah. Selain itu juga mengandung pectin merupakan serat larut yang menurunkan kolesterol.

Olahraga yang cukup juga diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung. Berdasarkan penelitian “Peran Olahraga Terhadap Penyakit Jantung” oleh Nofita Nengsih, kurangnya olahraga secara teratur atau melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit akan mengakibatkan kelebihan kalori dalam tubuh sehingga tidak terbuang melalui pembakaran. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa olahraga dapat mempertebal dinding jantung, meningkatkan kebutuhan darah yang mengandung oksigen, memperlancar pemasokan darah ke seluruh tubuh.

Menurut penelitian “Upaya Mencegah Penyakit Jantung dengan Olahraga”, oleh Febriani Fajar Ekawati, bentuk aktivitas fisik yang dianjurkan adalah aktivitas fisik yang bersifat isotonic. Isotonic yang dimaksud adalah gerak badan yang melibatkan otot besar yang tidak melakukan tekanan dan bersifat kontinyu. Contohnya bersepeda, berenang, jalan kaki, senam aerobik ringan. Penelitian tersebut menjelaskan,lakukan aktivitas apa pun asal mampu meningkatkan denyut jantung antara 110 – 130 per menit, berkeringat dan disertai peningkatan frekuensi nafas namun tidak sampai terengah-engah untuk mencegah penyakit jantung dan stroke.

Selain menjaga asupan nutrisi dan berolahraga, diperlukan juga pemeriksaan rutin terhadap kondisi tubuh kita. Akan tetapi, ditengah pandemi membuat tidak bisa dilakukannya check up di rumah sakit secara rutin. Masing – masing harus menjaga diri, agar tetap sehat dan tidak terpapar virus COVID-19. Meminimalisir kontak fisik dan kunjungan ke rumah sakit sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Perkembangan teknologi sekarang membuahkan solusi untuk kemungkinan melakukan check up dimana saja. Kios Sehat adalah perwujudan teknologi untuk pemecahan masalah tersebut. Kios Sehat hadir sebagai upaya untuk menjaga kondisi kesehatan dengan melakukan analisis kesehatan tubuh secara mandiri tanpa harus ke rumah sakit. Hal tersebut sangat membantu untuk mengontrol kesehatan diri sendiri agar mengurangi resiko penyakit jantung.

Kios Sehat mempunyai fitur pengukuran tinggi badan, pengukuran suhu tubuh, pengecekan gula darah, pengukuran kolesterol, berat badan, hemogoblin, dan tekanan darah. Device yang dikembangkan oleh Widya Imersif Teknologi ini sangat membantu untuk mengetahui kondisi tubuh kita untuk bisa mengurangi resiko penyakit jantung. Jika terdeteksi dan terdapat statistik yang abnormal, pengguna Kios Sehat bisa langsung mengaplikasikan tips diatas untuk menjaga kesehatan tubuh dan jantung. Efektif dan mudah digunakan.

Penggunaan Kios Sehat sangat mudah. Cukup berdiri menghadap Kios Sehat dan tunggu data statistik keluar dari layar Kios Sehat. Hasil yang dikeluarkan cepat dan tidak perlu menunggu waktu yang lama. Selain itu, check up yang dilakukan tanpa bersentuhan dengan orang lain, sehingga dapat mencegah penyebaran COVID-19. Kios Sehat juga sangat praktis karena dapat dipantau lewat smartphone kapan saja dan dimana saja.

Teknologi yang diciptakan membantu mempermudah hidup manusia. Kios Sehat hadir sebagai teknologi yang mudah dan efektif. Check up dapat dilakukan dimana saja dan data mengenai kesehatan tubuh dapat diperoleh dan digunakan untuk mengatur pola hidup agar terbebas dari penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung. Sayangi diri sendiri. Pahami keadaan tubuh ditengah pandemi ini secara mandiri. Kios Sehat peduli kesehatan anda.