Menghadapi body shaming harus dilakukan dengan cara yang positif. Body shaming adalah perilaku negatif yang harus dihindari. Kuatkan para korban untuk tidak berkecil hati. Lawan body shaming dengan gagah berani. Ambil sikap untuk melawan komentar negatif terhadap tubuh dan penampilan.
Body shaming dikatakan sebagai perundungan secara verbal atau lewat kata-kata. Keadan ini dapat dijumpai pada obrolan sehari-hari ataupun di media sosial. Sederhananya, body shaming adalah sikap atau perilaku negatif terhadap berat badan, ukuran tubuh, dan penampilan seseorang.
Perilaku body shaming masih sering dijumpai di Indonesia. Mengutip dari detik.com, terdapat total 966 kasus body shaming yang terjadi pada tahun 2018. Total 347 kasus berhasil ditangani, baik melalui penegakan hukum maupun mediasi antara korban dan pelaku. Hail ini menunjukkan bahwa beberapa orang di Indonesia belum memahami bahwa body shaming merupakan perilaku yang buruk.
Penghinaan fisik yang terus menerus dilakukan akan menjadi kebiasaan. Maka dari itu, banyak ditemukan orang-orang yang masih membenarkan perilaku body shaming. Pelaku berlindung dibalik alasan untuk merubah korban ke arah yang lebih baik. Pola pikir ini yang harus dibenahi. Ejekan, hinaan dan kritik tentang fisik tidak akan merubah kondisi korban. Hal tersebut hanya akan membebani korban.
Body shaming muncul karena pandangan masyarakat tentang tubuh yang ideal. Seseorang yang tidak mempunyai tubuh ideal akan mendapat komentar negatif dari orang lain. Hal ini yang membuat beberapa orang tidak henti-hentinya mengkritik penampilan. Keadaan ini dapat menimbulkan perasaan malu kepada diri sendiri, tidak percaya diri, stres dan cemas.
Pengalaman body shaming membekas di ingatan dan hati korban. Tentunya, hal itu akan berdampak buruk bagi korban, baik secara fisik maupun mental. Perasaan tersebut dapat dikikis secara perlahan. Mulai untuk menumbuhkan percaya diri dan bersyukur atas tubuh. Mengutip psychologytoday, terdapat beberapa cara atau sikap untuk menghadapi body shaming:
- Selektif terhadap pesan di platform media sosial.
Ciptakan atmosfer positif di seluruh platform media sosial. Kelilingi diri dengan pesan-pesan yang mengajarkan untuk menerima keadaan tubuh dan mencintai diri sendiri. Hal ini akan menyebabkan tubuh diliputi perasaan yang positif. Tubuh akan menerima kekuatan untuk menghadapi perlakuan body shaming. Fokuslah untuk mengelilingi diri sendiri dengan pesan-pesan positif untuk mencintai diri sendiri.
- Tumbuhkan rasa percaya untuk mencintai tubuh apa adanya.
Suara negatif tentang keadaan fisik tidak akan pernah hilang. Mulailah untuk tidak mendengarkan hinaan fisik dari orang lain. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memulai mencintai diri sendiri. Selain itu, berhenti untuk membenci diri sendiri. Perasaan ini hanya akan membuat terpuruk. Percayalah pada diri sendiri dan cintai tubuh apa adanya. Tubuhmu adalah sempurna.
- Tampilkan dirimu dan jangan bersembunyi.
Rasa malu terhadap bentuk tubuh menuntun seseorang untuk mencari cara untuk menyembunyikan bentuk tubuhnya. Berbagai cara dilakukan, seperti memakai pakaikan lebih dari satu lapis, menghindari keramaian, dan memilih untuk sendiri. Cobalah untuk mendorong zona nyaman sedikit demi sedikit. Selalu melihat keindahan di sekitar dan abaikan hal-hal buruk yang ada di sekeliling. Tetap berpegang teguh pada prinsip cinta diri sendiri dan tampilkan dirimu di depan publik!
- Tolak pikiran negatif.
Perilaku body shaming dari orang lain membuat korban akan mempunyai pikiran negatif terhadap keadaan tubuhnya sendiri. Perkataan negatif yang terlalu dipikirkan menyebabkan otak mengkonfirmasi bahwa perkataan itu benar. Secara tidak langsung, otak akan setuju dengan hinaan fisik tersebut. Maka dari itu, tolak pikiran negatif tentang keadaan tubuh. Jangan dengarkan perkataan negatif orang lain tentang kondisi fisik. Mulai untuk mencintai diri apa adanya.
- Identifikasi inner bully.
Merendahkan diri sendiri adalah perilaku yang harus dihindari. Terlalu mendengarkan perkataan body shaming membuat seseorang tidak berkembang. Dukung diri sendiri dan hindarkan pikiran negatif tentang kondisi tubuh. Hindari kata-kata yang membuat diri sendiri jatuh dan rapuh. Jangan pernah memikirkan atau mengucapkan kata-kata seperti “aku jelek” atau “aku gendut”. Kata-kata tersebut hanya akan menyakiti diri sendiri.
- Ciptakan inner supporter.
Ciptakan perasaan positif dengan memikirkan kata-kata yang dapat menambah kepercayaan diri. Hal tersebut dapat tercipta dengan meyakini beberapa kata-kata positif. Pikirkan kata tersebut secara berulang-ulang. Contohnya, ucapkan “saya cantik” atau “saya ganteng” dan ulang kata-kata tersebut di dalam pikiran. Hal tersebut akan membantu untuk menciptakan pemikiran positif. Pemikiran ini juga membantu untuk tidak memperdulikan perlakuan body shaming dari orang lain.
- Berlatih untuk mensyukuri diri sendiri.
Semua yang ada pada diri kita adalah keindahan. Fokus terhadap hal-hal positif yang ada pada diri sendiri akan menumbuhkan cinta terhadap diri sendiri. Selain itu, jangan lupa untuk berterima kasih kepada diri sendiri.
Body shaming muncul karena pandangan masyarakat tentang tubuh yang ideal. Hal ini menyebabkan munculnya komentar negatif terhadap kondisi fisik seseorang. Perlakuan body shaming tidak perlu untuk dihindari. Cara untuk menghadapi perilaku body shaming yaitu dengan mencintai diri sendiri. Seseorang yang mencintai diri sendiri akan memiliki pikiran positif tentang keadaan fisiknya. Mereka akan menutup telinga tentang hinaan fisik yang ditujukan kepadanya. Pastikan pikiran tetap positif dan jangan ragu untuk menampilkan dirimu apa adanya ke publik