Skip to content
Home » Kenali dan Waspada Gejala Covid Omnicron

Kenali dan Waspada Gejala Covid Omnicron

  • by

Saat ini sebagian masyarakat Indonesia sedang mengalami sakit tenggorokan gatal dan batuk kering. Apakah anda salah satunya yang mengalami hal tersebut? Jika iya maka anda perlu waspada dan segera melakukan swab agar segera mendapatkan diagnosis dan melakukan tindakan preventif jika hasilnya menunjukkan positif Covid-19 omnicron.

Persebaran virus corona varian omnicron saat ini terus melebar. Kasus pertama varian omnicron ditemukan di Afrika selatan pada bulan November kini sudah mulai menyebar sampai ke Indonesia sejak awal bulan Februari. Gejala dari varian omnicron ini memang tidak jauh berbeda dari varian delta namun persebarannya sangat cepat dan gejalanya sangat mudah untuk dikenali.

Jika anda sebelumnya sudah vaksin dosis dua dan sudah terkena Covid-19 bisa saja anda terkena Covid-19 untuk kedua kalinya.

Gejala Covid-19 Varian Omnicron

Gejala covid-19 varian omnicron ini memang sangat mudah dikenali dan bisa dibilang seperti gejala flu pada umumnya, namun terdapat gejala lainnya yang perlu anda ketahui. Berikut  gejala covid-19 varian omnicron :

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Badan terasa lelah
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Gangguan pencernaan, misalnya mual, muntah, dan diare

Jika anda saat ini mulai merasakan beberapa gejala seperti diatas lebih baiknya segera melakukan pemeriksaan atau swab ke dokter agar dapat segera melakukan tindakan preventif. Kementrian kesehatan melalui surat nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 menjelaskan bahwa terdapat 5 derajat Covid-19 :

  1. Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.
  2. Gejala Ringan diaman pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%
  3. Gejala sedang dengan ditandai  demam, batuk, sesak, napas cepat dan saturasi oksigen 93% .
  4. Gejala Berat dengan  dengan ditandai demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93%.
  5. Kritis yaitu Pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multi organ Dalam kasus ini pasien harus mendapatkan penanganan langsung di rumah sakit dan harus diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.

Setelah anda mengetahui bahwa kondisi kesehatan anda berada pada gejala apa segera lakukan isolasi mandiri. Dalam melakukan isolasi mandiri pemerintah juga telah memberikan arahan bawah pasien yang melakukan isolasi mandiri adalah pasien dengan gejala ringan dan tidak memiliki riwayat komorbid.

Jika anda memiliki riwayat komorbid, memiliki gejala dan tingkat penularan tinggi maka sebaiknya anda melakukan isolasi mandiri di rumah sakit sehingga bisa mendapatkan penanganan langsung oleh dokter.