Pandemic covid-19 belum berakhir namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini telah mengeluarkan pernyataan kejadian luar biasa mengenai kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak. Penyakit ini menyerang balita hingga anak-anak dari usia 11 bulan hingga umur 16 tahun. Dampak buruk dari penyakit hepatitis akut pada anak dapat menyebabkan kematian.
Hepatitis merupakan penyakit yang diakibatkan karena peradangan pada area liver atau gangguan hati. Hepatitis terbagi menjadi dua kelompok yaitu hepatitis akut dan hepatitis kronis hal ini disesuaikan berdasarkan tingkat peradangan yang terjadi.
Gejala hepatitis yang biasa dialami :
- Muntah
- Diare
- Mual
- Demam ringan
- Kejang-kejang
- Kesadaran menurun
- Urine berwarna pekat
- BAB berwarna putih pucat
- Kulit daerah mata berwarna menguning
Saat ini kementrian kesehatan terus berupaya melakukan riset terkait penyebab hepatitis akut pada anak. Namun secara garis besar hepatitis akut diakibatkan karena adanya infeksi serta bakteri yang masuk kedalam tubuh melalui saluran pencernaan. Virus serta bakteri ini dapat dibawa melalui penggunaan alat makan bersamaan, konsumsi makanan yang kurang matang, penggunaan jarum suntik yang tidak sterill, virus yang menurun dari ibu ke bayi saat persalinan atau adanya infeksi bakteri serta jamur.
Cara mencegah hepatitis pada anak :
Untuk mencegah penularan hepatitis akut pada anak memang diperlukan dukungan dari berbagai pihak terutama orang tua yang harus mengawasi kegiatan dan makanan sang buah hati. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan mencegah penularan hepatitis :
- Menjaga kebersihan
- Mengkonsumsi air minum yang matang dan bersih
- Menggunakan alat makan sendiri-sendiri ketika makan diluar
- Rajin mencuci tangan
- Pastikan makanan dalam kondisi matang
- Mengkonsumsi daging yang sehat dan matang
- Mencuci sayuran dan memasak sayuran hingga matang
- Membuat tinja atau popok pada tempatnya
- Melakukan protocol kesehatan