COVID-19 merubah tatanan kehidupan. Persebaran virus yang cepat memaksa manusia untuk membuat sistem baru yang aman. Roda kehidupan tidak boleh berhenti, meskipun harus melakukan kegiatan dengan hati – hati. Sistem yang dibuat salah satunya adalah keamanan dalam bekerja. Dimaksudkan agar pada masa pandemi ini, perkantoran sanggup meningkatkan kinerja.
Lingkungan kerja harus dibuat ramah untuk pekerja sehingga dapat meminimalisir penyebaran COVID-19. Mengutip dari International Labour Organization (ILO), tempat bekerja dan pengusaha diminta untuk memastikan tempat kerja, mesin, peralatan dan proses di bawah kendali mereka dalam kondisi aman dan tanpa risiko terhadap kesehatan. Hal tersebut mempunyai arti bahwa tempat bekerja harus steril. Kawasan perkantoran juga wajib memastikan tenaga kerja dalam keadaan sehat. Mengingat bahwa COVID-19 dapat menyebar dengan mudah dan ditularkan lewat orang yang membawa virus tersebut.
Protokol kesehatan diciptakan agar tempat bekerja dapat meminimalisir penyebaran COVID-19. Terdapat beberapa syarat wajib yang termasuk dalam protokol kesehatan perkantoran. Mengutip dari kemenkes.go.id, di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu tubuh. Pekerja dengan suhu tubuh diatas 37, 5 derajat celcius tidak diperbolehkan memasuki wilayah perkantoran. Selain itu, kemenkes.go.id menjelaskan bahwa pekerja wajib memakai masker dan wilayah perkantoran harus menciptakan lingkungan yang higienis agar kesehatan dan keselamatan pekerja terjamin.
Permasalahan baru muncul. Wilayah perkantoran harus menyediakan fasilitas atau sistem yang efektif dan efisien. Hal tersebut merupakan tantangan besar. Perkantoran harus menjalankan pekerjaan dengan normal, tetapi wajib memperhatikan keamaan pekerja agar terbebas dari COVID-19. Berbagai upaya pencegahan harus dilakukan, seperti memakai masker, mengukur suhu tubuh, menjaga kebersihan tubuh dan meminimalisir kontak fisik.
Tempat bekerja disarankan memaksimalkan tindakan pencegahan agar semakin aman. Pemanfaatan teknologi menjadi hal yang penting dalam pencegahan COVID-19 di wilayah perkantoran. Salah satu bentuk pencegahan COVID-19 adalah dengan meminimalisir kontak fisik. Maka dari itu, teknologi sangat membantu menyempurnakan sistem protokol kesehatan. Muncul pertanyaan baru, apakah ada teknologi yang efektif, efisien dan sanggup menyempurnakan protokol kesehatan di wilayah perkantoran?
Menurut International Labour Organization (ILO) tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, bahwa perkantoran wajib melakukan penerapan tindakan pencegahan dan perlindungan dilakukan dengan cara yang efisien dan koheren. Widya Fatmor hadir sebagai solusi cerdas untuk membantu memaksimalkan protokol kesehatan. Widya Fatmor dapat mengukur suhu tubuh dengan tingkat akurasi tinggi hanya dengan waktu kurang dari 3 detik. Selain itu, bentuk kecanggihan lainnya adalah jika seseorang dengan suhu tubuh yang tinggi dan orang yang tidak memakai masker dilarang masuk ke wilayah perkantoran. Sebagai kepentingan lain dari bentuk pencegahan COVID-19, Widya Fatmor dapat mendeteksi wajah seseorang sehingga orang yang tidak terdaftar di sistem tidak diperbolehkan masuk.
Widya Fatmor dapat melakukan upaya preventif penularan COVID-19 dengan efektif dan efisien. Widya Fatmor mempunyai kemampuan untuk menginput data kesehatan pekerja langsung ke HR (Human Resource) Dashboard. Hal tersebut mempunyai manfaat agar HR dapat melakukan monitoring kesehatan pekerja dan dapat secara otomatis mengetahui pekerja yang kurang sehat sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
Sistem yang dibangun oleh Widya Fatmor sangat membantu wilayah perkantoran dalam mencegah penyebaran COVID-19. Dengan minim kontak fisik, perkantoran dapat memperketat protokol kesehatan dan sekaligus melakukan pendataan tentang kondisi kesehatan pekerja. Hal tersebut menunjukkan efisiensi dari Widya Fatmour dalam membantu upaya preventif penyebaran COVID-19.
Pencegahan penyebaran COVID-19 dapat dimaksimalkan dengan tambahan device, yaitu WISH (Widya Smartwatch). WISH adalah smartwatch yang kompleks. Produk ini dapat menganalisis tubuh secara detail dan meyeluruh. WISH dapat melakukan pengukuran terhadap suhu tubuh, detak jantung, oksigen darah, tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, tingkat stress dan jumlah kalori terbakar. Data yang diperoleh tersebut dapat di unggah untuk laporan kesehatan pribadi yang nantinya dapat terintegrasi dengan kantor atau tempat bekerja.
Apa korelasinya terhadap pencegahan COVID-19? WISH sebagai Smartwatch yang digunakan oleh pekerja dapat digunakan perusahaan untuk mengontrol kondisi fisik dan kesehatan pekerja. Data kesehatan pribadi yang diperoleh dari pekerja perseorangan akan terintegrasi oleh sistem HR. HR dapat mengontrol kondisi pekerja tanpa melakukan kontak fisik sehingga dapat meminimalisir penyebaran COVID-19. Hal tersebut sangat membantu perkantoran untuk mengetahui kondisi para pekerja secara transparan, sehingga dapat memperketat protokol kesehatan di wilayah perkantoran dan dapat menyusun tindakan jika terdapat pekerja dalam kondisi abnormal.
WISH Smartwatch sangat memudahkan kantor dalam melaksanakan protokol kesehatan, bahkan sebelum pekerja sampai di kantor. Lewat laporan kesehatan yang dikirim dari WISH yang digunakan oleh pekerja, HR dapat memantau kondisi kesehatan sejak pekerja masih berada di rumah. Pekerja dengan data kesehatan yang kurang baik atau dalam kondisi abnormal, dapat langsung diketahui dan disarankan untuk berada dirumah saja. Teknologi ini sangat membantu dalam mengontrol penyebaran COVID-19.
Teknologi merupakan solusi ditengah pandemi ini. Hadirnya teknologi membantu pencegahan penyebaran COVID-19 di wilayah perkantoran. Integrasi Widya Fatmor dan WISH membuat roda ekonomi tetap berjalan. Teknologi tersebut menjaga supaya tujuan tetap sejalan. Lebih efektif dalam pencegahan COVID-19, serta efisien dalam bekerja. Widya Fatmor dan WISH Smartwatch membuat semua itu menjadi nyata.