Skip to content
Home » Yuk Kenali Jenis-Jenis Gangguan kesehatan Mental

Yuk Kenali Jenis-Jenis Gangguan kesehatan Mental

Saat ini kesadaran kesehatan mental perlahan-lahan mulai banyak dipahami oleh masyarakat. Pemerintah, lembaga sosial dan berbagai komunitas mulai memberikan sosialisasi terkait penyakit kesehatan mental. Sebenarnya sudah sejak dahulu penyakit kesehatan mental ada namun masyarakat masih banyak yang acuh dengan hal tersebut.

Mental illness atau mental disorder merupakan salah satu gangguan mental yang mempengaruhi pikiran, perilaku, suasana hati serta perasaan seseorang. Penyakit kesehatan mental ini bisa saja menyerang semua orang. Faktor yang mempengaruhinya sangat beragam, ada yang diakibatkan karena trauma, pengaruh lingkungan, keturunan atau hal yang lainnya.  

Seseorang mengalami mental illness memiliki beberapa gejala seperti sering merasa gelisah, mood yang berubah-ubah atau merasa depresi. Sebenarnya ada banyak jenis-jenis penyakit kesehatan mental sehingga penanganan kesembuhannya pun juga berbeda-beda dipengaruhi oleh kondisi orang itu sendiri. Lingkungan mempunyai pengaruh yang besar untuk menjaga kesehatan mental.

Penyakit Kesehatan Mental Yang Biasa Dialami

Penyakit kesehatan mental bisa saja menyerang semua kalangan dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua. Sebelum itu Anda perlu mengetahui beberapa jenis penyakit kesehatan yang biasa orang-orang alami. Berikut jenis-jenis kesehatan mental :

1.      Depresi

Banyak orang yang mengalami depresi akibat dari masalah atau trauma yang sedang dihadapi. Penderita depresi akan merasakan beberapa gejala seperti mudah putus asa saat melakukan pekerjaan, sering merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, susah untuk mengambil keputusan dan lain sebagainya.

Sebenarnya setiap orang akan merasa gejala yang berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat depresi dan trauma yang dialaminya.

2.      Eating Disorder

Eating disorder atau yang biasa dikenal dengan gangguan makan yang berlebihan. Siapa sangka bahwa gangguan makan bisa menjadi salah satu penyakit kesehatan mental. Penderita yang mengalami hal ini akan merasakan lapar terus. Gangguan ini diakibatkan oleh perubahan emosi atau perilaku ekstrim dari si penderita.

3.      Bipolar Disorder

Bipolar disorder ditAndai dengan perubahan suasana hati yang drastis dimana penderita bisa merasa kebahagiaan yang memuncak kemudian menjadi sedih yang berlarut-larut. Bipolar dengan moody sangat berbeda, orang yang merasakan moodyan cenderung bisa mengendalikan diri dan kondisi suasana hatinya namun penderita yang terdiaksosis bipolar susah untuk mengendalikan diri dan perasaannya.  

4.      Anxiety Disorder

Gangguan kecemasan atau yang biasa disebut dengan anxiety disorder merupakan kondisi dimana penderita mengalami gangguan kecemasan biasanya akan merasakan cemas saat melakukan kegiatan. Mereka akan diselimuti dengan rasa ketakutan, panic dan jantung berdebar. Gangguan ini bisa berupa fobia akibat situasi tertentu maupun kecemasan sosial

5.      Gangguan Psikis

Gangguan ini biasanya dialami oleh penderita yang sedang merasa kacau, biasa penderita akan mengalami halusinasi. Penderita akan sulit mengendalikan diri dari halusinasi yang terjadi.

6.      Gangguan Jiwa Akibat Zat Psikoaktif

Zat psikoaktif akan memberikan rasa kepuasan tersendiri saat dikonsumsi sehingga dapat menyebabkan halusinasi. Apabila zat psikoaktif ini dikonsumsi secara terus menerus maka akan menyebabkan ketergantungan dan berdampak buruk bagi kesehatan

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Mental ?

Untuk mengobati penyakit mental memang tidaklah mudah, namun Anda bisa melakukan pengobatan secara rutin dan konsultasi dengan dokter atau psikiater yang berpengalaman. Perlu Anda ingat bahwa penyakit mental merupakan penyakit yang serius sehingga harus ditangani oleh dokter yang ahli dalam bidang tersebut.

Setiap orang memiliki trauma dan masalah sendiri-sendiri sehingga penanganan dan proses penyembuhan akan berbeda. Jangan sampai Anda memutuskan sendiri penanganan untuk proses menyembuhkannya selain itu Anda tidak perlu takut untuk melakukan konsultasi dengan psikologi atau dokter ahli.