Mendaki merupakan salah satu aktivitas atau hobi yang digemari oleh banyak orang. Mendaki dilakukan dengan tujuan untuk mencapai puncak atau titik tertentu pada sebuah gunung atau pegunungan. Aktivitas ini biasanya dilakukan oleh para pendaki atau pecinta alam yang menyukai tantangan fisik dan ingin menikmati keindahan alam yang ada di sekitar gunung atau pegunungan.
Mendaki dapat dianggap sebagai salah satu bentuk olahraga yang sangat baik karena melibatkan aktivitas fisik yang cukup intensif dan membantu untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Meskipun mendaki termasuk kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan, mendaki juga berpotensi membahayakan jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Salah satu bahaya yang perlu diwaspadai saat mendaki adalah hipoksia.
Hipoksia yaitu kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuhnya secara normal. Hipoksia dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti masalah pernapasan, rendahnya kandungan oksigen di lingkungan, atau masalah kardiovaskular.
Pada ketinggian yang tinggi, seperti pada saat pendakian gunung, hipoksia dapat terjadi karena rendahnya kandungan oksigen di udara di atas ketinggian tertentu. Kondisi ini disebut juga dengan hipoksia ketinggian, dan dapat memengaruhi pendaki pada ketinggian yang lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut.
Gejala hipoksia bisa bervariasi, tergantung dari tingkat keparahannya, namun beberapa gejala yang umumnya muncul antara lain:
- Pusing
- Nyeri kepala
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Wajah pucat atau biru
- Kesulitan untuk berbicara atau bergerak
- Perubahan tingkah laku atau kesadaran
Untuk mencegah terjadinya hipoksia saat mendaki, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Menjaga kondisi fisik yang baik sebelum mendaki
- Menghindari mendaki terlalu cepat dan memaksakan diri
- Mengatur pola pernapasan dengan baik
- Meningkatkan asupan cairan dan makanan yang bergizi
- Mengenali gejala-gejala hipoksia dan segera turun ke ketinggian yang lebih rendah jika gejala tersebut muncul.
Jika hipoksia tidak segera diatasi, kondisi ini dapat memburuk dan dapat mengancam keselamatan pendaki. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala hipoksia ketinggian dan mengambil tindakan yang tepat jika pendaki mengalami gejala tersebut, seperti turun ke ketinggian yang lebih rendah atau menggunakan alat bantu seperti tabung oksigen.
Untuk mencegah hal tersebut, Anda dapat melakukan pemeriksaan saturasi oksigen secara berkala menggunakan WISH Smartwatch. Dengan menggunakan WISH Smartwatch, Anda bisa mendiagnosa penyebab sesaknya nafas serta mendapatkan pertolongan lebih awal atau segera mencari tempat yang lebih rendah.
Selain itu WISH Smartwatch juga dapat terhubung dalam aplikasi WISH Apps yang dapat memberikan rekaman data kesehatan Anda. Dengan fitur ini, Anda dapat memantau dan memonitoring kesehatan Anda selama melakukan pendakian.